Selasa, 16 Agustus 2011

Kota Bekasi Adalah tempat Kelahiran Aku

Kota Bekasi adalah kota kelahiran gue. Kota ini terletak di Provinsi Jawa Barat dan berdekatan dengan DKI Jakarta. Bisa dibilang Bekasi merupakan kota yang padat penduduk, walau kota Bekasi ini wilayah kecil. kota ini berada dilingkungan Megapoltan JABODETABEK dan menjadi kota besar keempat di Indonesia (The mega-urban regions of Southeast Asia. UBC Press.). Lahir di sana, orang tua asli Bekasi, tapi gue sedikit kurang paham dengan pemikiran babe gue yang mengkuliahi di Malang. kenapa dengan Bekasi? apakah Bekasi tidak tidak mempunyai lembaga pendidikan yang berkompeten? yang gue pahami sekarang ini adalah menuntut ilmu dan terus menuntut ilmu. Bekasi yang semula adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bekasi yang terus di tingkatkan menjadi kota administrasi dan saat ini terus berkembang. tempat gue tinggal adalah di Bekasi Timur, daerah Rawa Lumbu. Saat ini gua sedang studi di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di kota malang. ketika gua sedang rindu rumah, pasti gua sempatkan waktu untuk melihat foto - foto yang berada di laptop atau sekedar browsing internet untuk update kabar - kabar bekasi. berikut adalah foto hasil gue dan temen2 gue di Bekasi :: cekidot!!




@jati bening bekasi (pondok gede)

Mall Metropolitan Bekasi

@tambun sore hari

@bekasi barat (disini tempat berkumpulnya pusat perbelanjaan yang ada di bekasi)


Masjid Agung Al - Barkah

@stasiun Bekasi

@giant mall


Senin, 15 Agustus 2011

Kota Bekasi Juga menerapkan e-KTP


BEKASI (Pos Kota) – Pembuatan KTP ekeltronik (e-KTP) mulai dilaksanakan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Namun karena keterbatasan alat, saat ini baru dilaksanakan di Kelurahan Jatibening, Margahayu dan Jakasampurna.
Plt. Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pembuatan e-KTP ini tidak dipungut bayaran. “Bagi masyarakat yang dimintai uang harap laporkan ke saya. Nanti saya sebarkan nomor handphone saya di tiap spanduk yag ada di kantor kelurahan,” kata Rahmat.
Proses membuat KTP sistem elektronik hanya dilakukan 2 menit, sehingga setiap kelurahan bisa mencetak sekitar 200 KTP/harinya.
Kabag Humas Pemkot Bekasi Maria Ulfah mengatakan jumlah warga Kota Bekasi saat ini ada sekitar 2,3 juta jiwa dengan 1,6 wajib memiliki KTP. “Pembuatan KTP dan KK secara online memang mulai dilaksanakan di kelurahan, naun baru 3 kelurahan karena peralatannya belum datang,” katanya.
Dengan cara online ini, Maria mengatakan bisa memangkas panjangnya birokrasi dalam pelayanan dokumen kependudukan. “Biasanya bisa 3 hari, sekarang bisa dipersingkat hanya 5 menit lah,” katanya.(Qist)

BOKIR sang maestro lenong


Nama : Haji Bokir bin Dji'un
Lahir : Cisalak, Bogor, 25 Desember 1925
Meninggal : Jakarta, Jumat 18 Oktober 2003
Agama : Islam
Isteri : Tiga orang
Anak : Lima orang
Orang Tua : Dji'un
Profesi : Seniman Topeng Betawi
Karir : Bermain pada sekitar 50-an film.

Tokoh kesenian topeng Betawi Haji Bokir bin Dji'un, meninggal dunia dalam usia 77 tahun pada hari Jumat (18/10) sekitar pukul 05.30. Jenazah dimakamkan siang harinya setelah shalat Jumat di pemakaman Kampung Keramat, Cipayung, Jakarta Timur. Sejumlah tokoh topeng betawi dan lenong turut mengantar jenazah Bokir, seperti Nasir, Omas, dan Hajah Nori. Sekitar pukul 04.30, ia tidak sadarkan diri setelah keluar dari kamar mandi di rumahnya di Kampung Setu, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan meninggal sekitar pukul 05.30.Bokir yang dilahirkan di Cisalak, Bogor, 25 Desember 1925, itu sudah lama mengidap penyakit darah tinggi. Ia meninggalkan seorang isteri, lima anak dan sembilan cucu. Sebelum meninggal, Bokir tinggal dengan istri ketiganya Namah. Dua istrinya telah meninggal dunia.Ayah Bokir, Dji'un, juga seorang pemain topeng Betawi semasa kolonial. Hampir seluruh hidup Bokir dipersembahkan untuk kesenian topeng dan lenong Betawi. Ia sudah bermain topeng Betawi sejak usia 13 tahun. Pada mulanya ia sebagai pemain kendang sampai rebab. Kemudian ia mendirikan dan memimpin kelompok topeng Betawi Setia Warga sejak tahun 1960-an hingga akhir hayatnya. Pada awal tahun 1970-an Setia Warga sering tampil di TVRI.Penampilan terakhir Bokir dan kelompoknya, September 2002 lalu, di sebuah hajatan perkawinan di Cilangkap. Mereka memainkan cerita Salah Denger yang-antara lain-didukung Bolot, Malih, dan Bodong. Mandra dan Omas, pemain topeng betawi yang kemudian sebagai pemain sinetron, adalah keponakan Bokir.Selain main topeng dan lenong, Bokir pernah bermain pada sekitar 50-an film, termasuk film Petualangan Cinta Nyi Blorong (1986). Film yang dibintangi Suzanna dan disutradarai Sisworo Gautama Putra itu ditayangkan oleh RCTI pukul 13.00 bertepatan dengan hari wafat Bokir. Ia juga tampil dalam sejumlah sinetron, di antaranya Koboi Kolot, Fatimah, dan Angkot Haji Imron.

Sumber:
http://tokoh-tokoh.blogspot.com/2006/10/tokoh-betawi-haji-bokir-bin-djiun.html
http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/b/bokir/index.shtml

Jumat, 12 Agustus 2011

Nasir Sang Seniman Topeng

Nasir (meninggal di Jakarta12 April 2006) adalah seorang seniman lenong dan topeng Betawi.
Nasir menggeluti dunia lenong dan topeng Betawi sejak berusia 14 tahun mewarisi profesi orang tuanya. Pada tahun 1970-an, Televisi Republik Indonesiamenayangkan program lenong Betawi dengan pemeran Nasir dan beberapa tokoh lenong lainnya, yaitu BokirSiti, serta Anen. Nasir turut mendirikan kelompok Lenong dan Tari Topeng "Setia Warga" pimpinan Bokir, dan lalu mendirikan kelompok kesenian sejenis yang diberinya nama "Sinar Jaya".
Nasir dianggap konsisten menghidupkan budaya asli Betawi melalui kesenian lenong yang digelutinya. Mandraaktor dan tokoh kesenian Betawi generasi setelah Nasir, menganggap Nasir sebagai senior di panggung lenong dan merupakan bapak tokoh-tokoh lenong dan topeng Betawi.
Nasir meninggal dunia pada 12 April 2006 setelah sempat menderita penyakit asma.

Filmografi